KOTA BATU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengungkap sulitnya proses evakuasi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang meninggal di Gunung Arjuno. Proses evakuasi berlangsung sepanjang hari Minggu kemarin itu berlangsung dramatis dan memerlukan waktu cukup lama.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengungkapkan, BPBD Kota Batu dan PMI Kota Batu mendapat informasi ada korban meninggal di Gunung Arjuno sekitar pukul 10.00 WIB. Proses evakuasi berjalan sulit karena kendaraan roda empat tidak bisa mencapai pos dua.
BACA JUGA:
“Akhirnya petugas menggunakan alat seadanya yaitu 2 tingkat kayu yang diikatkan pada matras untuk mengangkut korban,” ucap Agung Sedayu dikonfirmasi pada Senin pagi (21/8/2023).
Setelah beberapa saat, akhirnya ada mobil double cabin yang berhasil menyusul. Korban akhirnya bisa diangkut dengan kendaraan tersebut. Hingga akhirnya tiba di pos 1 sekitar pukul 12.00 WIB.
BACA JUGA:
Menurut Agung, saat dievakuasi Yodeka Kopaba, mahasiswa program studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya sudah dalam keadaan meninggal dunia. Saat itu korban mendaki Gunung Arjuno dari pos pendakian di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Jumat sore (21/8/2023).
“Berangkat satu kelompok, ada empat laki-laki dan tiga perempuan, kemudian sampai di pos dua pada Jumat malam sekitar pukul 10 malam,” ungkap dia.
Sesampainya di pos dua, kondisi Yodeka Kopaba memburuk. Ia tidak sanggup melanjutkan perjalanan karena fisiknya tiba-tiba menurun. Namun, beberapa kawan Yodeka ingin tetap melanjutkan perjalanan karena kondisi kian gelap. Selanjutnya, mereka mendirikan dua tenda untuk Yodeka dan satu orang pendaki perempuan kawan Yodeka. Sementara 5 orang pendaki lainnya kemudian melanjutkan perjalanan.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Quoted From Many Source